Seorang Pranatacara yang sukses adalah seorang pemimpin, tetapi juga seorang pemain tim yang andal. Di balik kelancaran acara yang Anda pandu, terdapat kerja sama erat dengan berbagai vendor (penyedia jasa), mulai dari Wedding Organizer (WO), dekorator, caterer, hingga tim audio. Kemampuan kolaborasi ini sangat krusial untuk menciptakan tim yang solid dan memastikan acara berjalan mulus. Di LPK Imbia, kami mengajarkan bahwa profesionalisme sejati terletak pada sinergi.
Kenapa Kolaborasi Vendor Itu Vital?
Seringkali, masalah di tengah acara (seperti keterlambatan sesi atau gangguan teknis) bukan disebabkan oleh pranatacara saja, melainkan miskomunikasi antar vendor. Kolaborasi yang efektif akan:
- Memastikan Transisi Halus: WO memberi Anda cue tepat waktu, tim audio memastikan mikrofon siap saat Anda maju, dan tim catering siap saat Anda mempersilakan tamu makan. Semua terhubung.
- Menyelesaikan Masalah Cepat: Jika ada kendala (trouble maker atau kendala teknis), tim yang solid bisa menyelesaikannya secara cepat, diam-diam, dan tanpa diketahui audiens.
- Meningkatkan Reputasi: Vendor yang puas dengan profesionalisme dan kerja sama Anda akan merekomendasikan jasa Anda kepada klien mereka.
Etika dan Strategi Kolaborasi yang Efektif
Sebagai Pranatacara yang berwibawa, Anda harus memimpin dengan profesionalisme dan etika Jawa (unggah-ungguh):
1. Komunikasi Pra-Acara (Briefing)
Selalu hadir di sesi briefing atau technical meeting. Pastikan Anda mendapatkan salinan akhir dari rundown acara. Konfirmasi detail-detail penting:
- Waktu Cue: Kapan WO akan memberi Anda sinyal untuk sesi berikutnya.
- Kebutuhan Teknis: Pastikan posisi mikrofon, pencahayaan, dan sound system sesuai dengan kebutuhan Anda sebagai pembicara.
- Perubahan Mendadak: Sepakati alur komunikasi jika ada perubahan jadwal atau daftar tamu yang tiba-tiba.
2. Menghormati Peran Masing-Masing
Tunjukkan rasa hormat kepada setiap vendor, terlepas dari peran mereka. Gunakan bahasa yang sopan dan santun saat berinteraksi. Jangan pernah mengkritik vendor lain di depan klien atau audiens. Jika ada masalah, komunikasikan dengan kepala dingin dan profesional kepada penanggung jawab tim tersebut.
3. Menggunakan Bahasa Tubuh sebagai Cue
Saat di panggung, Anda harus bisa berkomunikasi dengan tim teknis atau WO melalui bahasa tubuh yang tidak disadari audiens. Misalnya:
- Anggukan kepala untuk memberi sinyal Anda sudah siap.
- Isyarat tangan untuk meminta volume mikrofon dinaikkan atau diturunkan.
- Tatapan mata tenang untuk memberi tahu WO bahwa Anda sudah menyadari adanya masalah.
4. Ucapan Terima Kasih Pasca-Acara
Setelah acara selesai, luangkan waktu untuk berterima kasih secara tulus kepada WO dan tim teknis. Mengirim pesan singkat setelahnya yang berisi pujian atas kerja keras mereka akan meninggalkan kesan positif yang kuat. Ini adalah investasi relasi jangka panjang Anda.
Latih Keterampilan Tim di LPK Imbia
Di LPK Imbia, kami menyadari bahwa soft skill dalam berkolaborasi sama pentingnya dengan hard skill berbahasa. Dalam kursus MC Bahasa Jawa kami, kami mengadakan sesi simulasi yang melibatkan peran vendor, di mana Anda akan belajar:
- Teknik Komunikasi yang efektif dengan Event Organizer.
- Negosiasi dan Troubleshooting dengan tim teknis audio.
- Mengaplikasikan Unggah-Ungguh dalam lingkungan kerja yang profesional.
Jadilah Pranatacara yang dihormati di atas panggung dan di luar panggung. Mulai bangun tim solid Anda bersama LPK Imbia.
Siap menjadi team player andal yang dicari banyak WO? Daftar sekarang di kursus MC Bahasa Jawa LPK Imbia dan kuasai seni kolaborasi vendor yang profesional!
📌 Informasi Kontak LPK IMBIA:
📍 Alamat: Jl. Godean Km 7.5, Perum Munggur 3 No. 11, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta
📞 Nomor Telepon/WA: 0857-2984-8271
📧 Email: lpkimbia@gmail.com
🌐 Website: www.imbia.id
#KursusMCBahasaJawa #Pranatacara #LPKImbia #KolaborasiVendor #Teamwork #ProfessionalMC #BudayaJawa #TipsMC #LPK
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !