Kursus Komputer Jogja-Desain Web & UI/UX untuk Desainer Grafis: Jembatan dari Statis ke Interaktif

16 Oktober 2025

Sebagai desainer grafis, kamu sudah sangat akrab dengan elemen statis: poster, pamflet, brosur, branding cetak. Tapi zaman sekarang, dunia digital terus berkembang — desain web dan UI/UX jadi semakin penting. Melompat dari karya statis ke interaktif mungkin terasa menantang, tapi justru di sanalah peluang besarmu sebagai desainer kreatif.

Artikel ini akan membahas bagaimana desainer grafis bisa mempelajari dan menerapkan desain web & UI/UX, serta langkah praktis agar transisi ini mulus dan produktif.

1. Kenapa Desainer Grafis Perlu Mengetahui UI/UX & Desain Web?

  • Kebutuhan pasar & nilai tambah profesional
    Banyak klien yang butuh tidak cuma logo, tapi juga website atau aplikasi. Jika kamu bisa desain visual + pengalaman pengguna, kamu jadi calon desainer “all-in-one.”

  • Memperluas cara berpikir desain
    Di desain grafis statis, fokusnya visual estetika. Di web & UI/UX, kamu harus memikirkan alur pengguna, interaksi, dan kegunaan (usability).

  • Konsistensi merek di digital
    Identitas visualmu yang sudah terbangun lewat logo, warna, tipografi perlu diterjemahkan agar tetap konsisten di web & aplikasi.

  • Kolaborasi dengan developer
    Jika kamu mengerti prinsip dasar UI/UX, proses kerja dengan developer menjadi lebih lancar.

Menurut Figma, UI (user interface) adalah aspek tampilan & interaktivitas, sedangkan UX (user experience) mencakup keseluruhan pengalaman pengguna terhadap produk digital.

Dan menurut artikel “UX vs UI: How They Work Together In Web Design”, UX ibarat merancang “rumah” bagi konten, sedangkan UI adalah mendekorasi rumah agar nyaman dan menarik.

2. Perbedaan Utama: Desain Statis vs Interaktif

AspekDesain Grafis StatisDesain Web & UI/UX
Interaksi penggunaTidak ada — hanya visual tetapAda klik, hover, scroll, transisi, input
Alur & navigasiTidak berlakuNavigasi, flow pengguna, arsitektur informasi
Responsif / adaptifTidak terlalu berubah ukuranHarus adaptif di berbagai perangkat
Teknis & batasan platformCetak, resolusi tetapHTML/CSS, kecepatan muat, interaksi JS, browser
Konsistensi visual vs fungsiFokus pada estetikaKeseimbangan estetika + kegunaan (usability)

3. Langkah-Langkah Belajar & Menerapkan UI/UX untuk Desainer Grafis

3.1 Pelajari Dasar UI/UX & Terminologi

Mulailah dengan konsep-konsep seperti:

  • User research & persona

  • Journey map & user flow

  • Information architecture (IA)

  • Wireframe & prototyping

  • Usability testing

  • UI components: tombol, input field, menu

  • Prinsip desain responsif

3.2 Riset & Analisis Produk Web / Aplikasi

Cari situs atau aplikasi yang kamu sukai, dan analisis:

  • Alur navigasi

  • Bagaimana tampilan berubah di desktop vs mobile

  • Bagian mana yang memudahkan atau mengganggu user

  • Kapan animasi atau transisi digunakan

3.3 Wireframing & Prototyping

  • Buat sketsa kasar (low-fidelity) menggunakan kertas, Balsamiq, atau Figma

  • Setelah setuju struktur dasarnya, kembangkan ke medium-fidelity atau high-fidelity

  • Gunakan prototipe interaktif (misalnya dengan Figma prototyping) agar bisa “dicoba” oleh klien atau pengguna

3.4 Desain Visual (UI) & Sistem Komponen

  • Gunakan sistem desain (design system) agar elemen UI konsisten

  • Pastikan terminal UI seperti tombol, form, navigasi ikut gaya identitas visual merek

  • Pastikan warna, tipografi, spacing bekerja baik di berbagai ukuran layar

3.5 Uji Coba & Iterasi

  • Lakukan usability testing dengan pengguna nyata

  • Observasi area yang membingungkan atau hambatan

  • Perbaiki berdasarkan feedback, lalu uji ulang

3.6 Kolaborasi dengan Developer

  • Serahkan aset yang jelas: mockup, spesifikasi (spacing, ukuran, warna), dan dokumentasi

  • Komunikasikan batasan teknis (responsiveness, browser support)

  • Pastikan iterasi kecil bisa dilakukan tanpa merusak keseluruhan desain

4. Tip agar Transisi Desainer Grafis → UI/UX Lebih Lancar

  • Mulai dari proyek sederhana: landing page, portfolio site

  • Gunakan template UI atau kit yang bisa kamu modifikasi

  • Pelajari tool umum: Figma, Adobe XD, Sketch

  • Pelajari HTML & CSS dasar agar tahu batas teknis

  • Ikut komunitas UI/UX agar bisa belajar dari studi kasus nyata

  • Catalog referensi desain web & UI (misalnya dari Awwwards) untuk inspirasi

5. Contoh Mini Proyek

Misalnya kamu mendapat proyek untuk membuat website portofolio:

  1. User research ringan: tanya user target (siapa pengunjung portofolio)

  2. Wireframe: susun halaman home, karya, tentang, kontak

  3. Mockup UI: aplikasikan warna dan font merekmu

  4. Prototipe interaktif: buat tombol, hover effect

  5. Uji coba: mintalah teman menguji navigasi dan kenyamanan

  6. Iterasi & revisi: perbaiki bagian yang membingungkan atau lambat

Desainer grafis yang bisa menjembatani antara visual statis dan pengalaman interaktif memiliki keunggulan besar di era digital sekarang. Dengan mempelajari UI/UX dan desain web, kamu bisa tidak hanya menciptakan visual indah, tapi juga pengalaman yang intuitif dan menyenangkan untuk pengguna.

Kalau kamu tertarik mempelajari lebih dalam UI/UX + desain web dari dasar hingga praktek nyata, maka kursus desain grafis di LPK Imbia adalah pilihan tepat. Di sana kamu akan dibimbing langsung oleh instruktur, modul-modul terbaru, dan proyek nyata untuk portofolio.

Ayo, jangan tunggu lama lagi — daftarkan dirimu sekarang untuk kursus komputer jogja di LPK Imbia dan wujudkan impianmu menjadi desainer digital unggul!

📌 Informasi Kontak LPK IMBIA:

📍 Alamat: Jl. Godean Km 7.5, Perum Munggur 3 No. 11, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta
📞 Nomor Telepon/WA: 0857-2984-8271
📧 Email: lpkimbia@gmail.com
🌐 Website: www.imbia.id

#kursusdesaingrafis #kursuskomputerjogja #LPKImbia #desainweb #UIUX #desaininteraktif #webdesigner #desaingrafis #desainuserexperience #belajarUIUX

 

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. KURSUS KOMPUTER JOGJA IMBIA - All Rights Reserved