Kalau dulu kamu baru belajar CorelDraw, Photoshop, atau Illustrator dan masih merasa “hanya bisa bikin poster atau edit foto sederhana”, itu artinya kamu ada di level pemula. Tapi setelah kamu mulai bereksperimen dengan tipografi kompleks, layout modular, dan mulai punya ‘mata desain’ sendiri — selamat! Kamu sudah berada di jalur desainer grafis intermediate.
Di artikel ini, kita akan mengurai apa perbedaan utama antara desainer pemula dan intermediate, keterampilan apa yang wajib dikuasai, tantangan yang biasa muncul, serta bagaimana kursus bisa membantu naik level — terutama lewat kursus desain grafis, kursus komputer Jogja, dan tentu saja lembaga LPK Imbia.
1. Apa Bedanya “Intermediate” dengan “Pemula”?
Menjadi desainer grafis intermediate bukan sekadar punya banyak jam kerja atau pengalaman — ini tentang kualitas, pola pikir, dan wawasan desain yang mulai matang. Berikut beberapa ciri khasnya:
Memahami prinsip desain lebih dalam — bukan hanya “tata letak” atau “warna”, tapi keseimbangan visual, hirarki, ritme, kontras.
Kemampuan problem solving desain — bukan hanya mengikuti brief, tapi bisa mengusulkan solusi visual kreatif dan efektivitas komunikasi.
Eksplorasi gaya desain pribadi — kamu mulai punya ‘ciri’ tampilan sendiri dan tahu kapan menyimpang dari tren atau aturan demi estetika.
Efisiensi workflow dan produktivitas — penggunaan template, actions, script, atau plugin agar kamu tak “melakukan semuanya dari nol”.
Adaptasi dan pembaruan — kamu terbuka belajar teknologi, tren desain terkini, dan mampu upgrade skill secara mandiri.
Dalam subreddit desain grafis, seorang pengguna menyoroti:
“As an intermediate design you should have a good thinking designer brain and able to collaborate well with other departments.”
Artinya: selain teknis, kamu juga harus mulai memperkuat komunikasi dan kolaborasi antar tim (copywriter, marketer, developer).
2. Keterampilan Inti yang Harus Dimiliki Desainer Grafis Intermediate
Berikut ini keterampilan lanjutan yang umumnya sudah dikuasai atau sedang dikembangkan oleh desainer grafis di level intermediate:
Keterampilan | Penjelasan |
---|---|
Eksplorasi tipografi lanjutan | Kerning, tracking, variabel font, kombinasi font dan mood yang sesuai |
Layout modular & grid canggih | Membuat layout fleksibel untuk berbagai ukuran media (print, digital) |
Pemahaman warna & teori warna lebih luas | Warna komplementer, palet adat, mood warna, psikologi warna |
Ilustrasi & elemen grafis sendiri | Membuat elemen vektor, ikon, pola custom |
Desain responsif & adaptif | Menyesuaikan desain untuk web, media sosial, mobile view, dsb. |
Pemrosesan file & persiapan cetak | CMYK, bleed, margin, resolusi tinggi, proofing |
Penggunaan plugin, script, atau automatisasi | Misalnya script di Illustrator / Photoshop atau plugin layout otomatis |
Feedback & revisi kritis | Menyikapi revisi dengan objektif dan mengetahui kapan “cukup” |
Kolaborasi sistem & workflow tim | Versioning file, komunikasi antar tim, sistem kerja jarak jauh |
Kamu mungkin sudah menguasai sebagian dari daftar di atas — tapi di sinilah perbedaan utama antara desainer pemula dan desainer intermediate: konsistensi penerapan dan kedewasaan dalam setiap keputusan desain.
3. Tantangan Umum yang Dihadapi pada Level Intermediate
Setiap level kenaikan pasti membawa tantangan baru. Berikut beberapa hal yang sering dihadapi oleh desainer di level intermediate:
Overthinking atau kebingungan memilih solusi terbaik
Banyak variasi desain yang mungkin — kadang kamu stuck memilih mana yang paling efektif.Revisi tak terbatas dari klien
Klien yang ingin revisi terus bisa melemahkan konsep awal. Kamu harus belajar batas dan cara berargumen dengan baik.Stagnasi kreativitas
Karena sudah punya kebiasaan kerja, kamu mungkin mulai stuck pada gaya tertentu atau takut eksplorasi baru.Manajemen waktu & beban kerja
Mengatur beberapa proyek sekaligus sambil tetap menjaga kualitas.Adaptasi terhadap tren baru & software
Misalnya desain generatif, AI, animasi ringan, tools baru — kamu harus mau terus belajar.Mentalitas bisnis & personal branding
Kamu mulai harus memasarkan diri, bukan hanya “nanti kalau klien datang”.
Tantangan-tantangan ini wajar terjadi — dan sebenarnya menjadi kesempatan untuk makin tumbuh jadi desainer yang profesional.
4. Bagaimana Kursus Membantu Kamu “Naik Kelas”
Belajar otodidak itu bagus — tapi ada keuntungan besar jika kamu ikut kursus yang terstruktur dan punya mentor. Berikut manfaatnya:
Struktur belajar yang runtut: dari konsep dasar hingga materi lanjutan.
Feedback langsung dari instruktur yang sudah berpengalaman.
Kolaborasi & diskusi dengan sesama peserta — memperkaya perspektif.
Fasilitas & alat yang mungkin tak tersedia di rumah (komputer, lisensi software, printer).
Akses materi update & referensi industri
Sertifikat & peluang penyaluran kerja/portofolio
Jika kamu berada di Yogyakarta atau sekitarnya, kursus desain grafis di kursus komputer Jogja seperti yang ditawarkan oleh LPK Imbia bisa sangat membantu. LPK Imbia menyediakan pelatihan desain grafis, komputer perkantoran, web, digital marketing, dan lain-lain.
5. Tips Praktis untuk Menjadi Desainer Grafis Intermediate yang Lebih Mumpuni
Berikut strategi konkret yang bisa kamu terapkan agar perjalanan dari pemula ke intermediate makin mulus:
Lakukan tantangan desain harian — misalnya redesign cover majalah, poster acara lokal, atau tantangan tipografi 30 hari.
Ikut komunitas & kritik terbuka — unggah karya di komunitas desain dan terima masukan objektif.
Pelajari referensi & studi kasus desain — amati portofolio desain besar, pahami keputusan visualnya.
Eksplor alat baru & plugin — coba ekstensi, script, atau tool yang mempercepat workflow.
Terapkan sketsa & wireframe dulu — jangan langsung ke komputer; ide di atas kertas pun penting.
Batasi revisi klien secara profesional — tetapkan siklus revisi (misalnya maksimal 3 ronde) sejak awal brief.
Dokumentasikan proses kerja — simpan versi evolusi desain agar kamu paham jalur perubahan.
Terus upgrade pengetahuan tren desain & teknologi — design generatif, motion graphics ringan, AI assistive tools.
Kesimpulan
Menjadi desainer grafis intermediate bukan berarti kamu sudah “tahu segalanya” — melainkan kamu sudah melewati tahap dasar dan siap menghadapi tantangan desain yang lebih kompleks dan profesional. Level ini menuntut kualitas, pemikiran visual matang, efisiensi, dan sikap terus belajar.
Kalau kamu ingin mempercepat proses naik ke level intermediate atau bahkan advanced, ikut kursus desain grafis di lembaga yang kredibel adalah langkah cerdas. Di Yogyakarta, kursus komputer Jogja yang diselenggarakan oleh LPK Imbia adalah salah satu pilihan terbaik. Di sana kamu bisa mendapatkan materi komprehensif, fasilitas, serta bimbingan untuk membentuk portofolio dan karir desain.
Sudah siap melampaui tahap dasar sendiri? Yuk, daftar sekarang untuk kursus desain grafis di LPK Imbia! Dapatkan pembinaan langsung, fasilitas lengkap, dan jaringan kreatif yang mendukung. Jangan tunda impianmu jadi desainer grafis profesional bersama kursus desain grafis, kursus komputer Jogja, LPK Imbia.
📌 Informasi Kontak LPK IMBIA:
📍 Alamat: Jl. Godean Km 7.5, Perum Munggur 3 No. 11, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta
📞 Nomor Telepon/WA: 0857-2984-8271
📧 Email: lpkimbia@gmail.com
🌐 Website: www.imbia.id
#kursusdesaingrafis #kursuskomputerjogja #LPKImbia #desainerintermediate #belajardesain #kursusjogja #desainvisual #grafislearning #pelatihandesain #desainerprofesional
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !